Selasa, 25 November 2014

Makalah Jambu Biji


LAPORAN PRAKTIKUM SAINS

PEMBUATAN OBAT MASUK ANGIN DARI DAUN JAMBU BIJI



Disusun oleh :
Brama Dwi Mahendra
Faqih Syahputra Mulyadi
Krismansyah Ragil
Maulana Nouval Al-Rasyid
Moh. Kapita Umbasan

SMA TRIMURTI SURABAYA
JLN. Gubernur Suryo No 2
2014



BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Jambu biji merupakan salah satu tanaman buah yang banyak  ditemukan di wilayah Indonesia, walaupun sebenarnya berasal dari Amerika Tropik. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, sering tumbuh liar, dan umumnya ditemukan pada ketinggian 1-1200 m dpl, serta tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur maupun liat. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava, sehingga dàlam bahasa Latin disebut Psidium guajava. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu, jambu klutuk, atau jambu Siki.
Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang istimewa, buahnya memiliki kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. Selain itu, juga kaya zat non gizi, seperti serat pangan, komponen karotenoid, dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi, tetapi tinggi akan serat pangan. Di dalam daun jamu biji antara lain mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), dan minyak lemak. Oleh karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pada umumnya bagian yang dapat digunakan dari tanaman ini adalah bagian daun, buah mengkal, ranting muda dan akar.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang ada diantaranya adalah sebagai berikut:
1.)    Bagaimana cara membuat obat masuk angin dari daun jambu biji?

  1. Tujuan Penelitian

Praktikum ini bertujuan untuk:
1.)    Untuk mengetahui cara membuat obat masuk angin dari daun jambu biji



D.    Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat antara lain :
Bagi Remaja dapat dijadikan alternatif lain untuk menghilangkan masuk angin selain produk-produk kimia yang beredar di pasaran. Selain itu obat ini tidak menimbulkan efek samping sehingga pemakaiannya aman.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Daun Jambu Biji
Daun jambu biji rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astrigen (pengelat), antidiare, antiradang, penghentian perdarahan (hemostatis), dan peluruh haid. Daun mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel. Pada umumnya daun digunakan untuk pengobatan:
·         Diare akut dan kronis
·         Perut kembung pada bayi dan anak
·         Kadar kolesterol darah meninggi
·         Sering buang air kecil (anyang anyangan)
·         Luka dan luka berdarah
·         Sariawan, larutan kumur atau sakit gigi
·         Demam Berdarah

B.     Buah Jambu Biji
Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Buah jambu biji atau guava adalah favorit banyak orang, dan dapat dimakan langsung atau dibuat jus. Buah ini merupakan salah satu buah terbaik yang dapat dimakan sehari-hari karena buah jambu Biji sangat kaya akan Vitamin C.
 Kandungan Vitamin C pada buah jambu biji sangat tinggi, yaitu 87 mg per 100 g buah Jambu Biji. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange, serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air dan jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g). Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah.
Seperti diketahui, vitamin C merupakan antioksidan yang baik, disamping itu vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler: mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infèksi. Dengan demikian, tubuh tidak mudah menjadi sakit, seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain.Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C, yang cukup dalam darah dapat mendorong ke selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak.
Pada intinya, jambu biji dapat dijadikan sebagai sumber utama bagi kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji seberat 90 gram setiap hari sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian orang dewasa, sehingga mampu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang.
Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Karena itu, jambu biji sebaiknya dikonsumsi beserta kulitnya. Selain vitamin C, buah jambu biji juga mengandung banyak kalsium (jarang pada buah lainnya), Vitamin A, Vitamin B, zat besi, fosfor, potasium, dan kaya akan serat. Untuk yang suka berdiet, buah jambu biji hanya mengandung 25 kalori. Kandungan gizi dalam 100 gram jambu biji disajikan pada Tabel 1. Kandungan potasium dalam jambu biji sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel- sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 gram BDD
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
49,00 kal
Vitamin B1
0,05 mg
Protein
0,90 g
Vitamin B2
0,04 mg
Lemak
0,30 g
Vitamin C
87,00 mg
Karbohidrat
12,20 g
Niacin
1,10 mg
Kalsium
14,00 mg
Serat
5,60 g
Fosfor
28,00 mg
Air
86 g
Besi
1,10 mg
Bagian yang dapat dimakan
82%
Vitamin A
25 SI



Buah jambu biji juga mengandung asam amino (triptofan, lisin), dan pektin. Serat di dalam buah merupakan serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh. Saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.

C.    Masuk Angin
Masuk angin adalah suatu "penyakit" yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, namun saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini mirip influenza karena gejala dan penyebabnya hampir sama. Masuk angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya banyak sekali penderitanya.
Biasanya penyebab utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. Penyebab lainnya adalah terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang kentut, atau karena terlalu lelah. Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang disebabkan masuk angin, umumnya terjadi di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang. Angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan terasa tak enak. Angin sering dituduh masuk ke tubuh tanpa permisi ketika tubuh terekspos angin yang bertiup kencang.
Saat di musim bukan pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering menghinggapi orang-orang tertentu. Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang yang sering begadang, kurang tidur atau kurang istirahat. Gara-gara angin, penderitanya jadi merasa tak enak badan ketika bangun di pagi hari.
Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas, diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin. Sebenarnya penyebabnya bukan cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.

D.    Cabai Merah
Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-al Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi.
Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia.Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker.
Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat Penelitian
      Penelitian ini dilakukan selama 1 hari dan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 November 2014. Tempat penelitian dipusatkan di sekitar lingkungan SMA Trimurti Surabaya.

B.     Alat dan Bahan
Alat :
·         Panci 1 buah
·         Kompor 1 buah
·         Spatula kayu 1 buah
·         Pisau 1 buah
·         Gelas besar 1 buah
·         Saringan 1 buah
Bahan :
·         Buah jambu biji (setengah masak)
·         Air 1 liter
·         10 lembar daun jambu biji yang masih muda
·         1 buah cabai merah
·         3 mata buah asam
·         1 potong gula kelapa
·         Garam secukupnya

C.    Prosedur
1)      Siapkan semua bahan yang harus disediakan untuk melaksanakan penelitian tersebut
2)      Lalu semua bahan direbus bersama 1 liter air sampai mendidih
Kemudian disaring untuk diambil airnya


BAB IV
PEMBAHASAN

            Jambu biji telah terbukti sebagai obat verbal menyembuhkan berbagai macam penyakit dan dijadikan sebagai bahan dasar jamu tradisional yang diakui secara nasional maupun internasional.
                  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses pembuatan obat masuk angin dengan bahan dasar daun jambu biji, dan cara pemanfaatannya. Dari eksperimen yang telah dilakukan bahwa proses pembuatan dapat dilakukan dengan cara direbus. Ada beberapa langkah untuk membuatnya yaitu cuci  daun jambu biji hingga bersih kemudian dicampur dengan air. Kemudian dimasukan kedalam panci yang telah terisi air. Dan masukan bahan bahan yang lain, Tutup dan biarkan sampai mendidih. Saring dan minum.
Masuk angin akan mereda dan akan menghilang tidak menimbulkan rasa pahit. Berdasarkan data yang tertera, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan obat masuk angin dari bahan dasar daun jambu biji adalah dengan direbuskan daun jambu biji kemudian dicampur dengan air. Cara pemakaiannya dapat dilakukan dengan diminum 2 kali dalam sehari. Khasiat Daun Jambu Biji memang tidak kalah populer dengan khasiat daun sirsak, daun salam dan daun binahaong. Daun jambu biji memang banyak di gunakan masyarakat indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk diare namun ternyata banyak sekali khasiat daun jambu biji selain untuk pengobatan diare diantaranya sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba dan analgesik. 
Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti, flavonoid, polifenol, karoten dan tannin. Dengan begitu banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Cara pembuatan obat masuk angina dari daun jambu biji yaitu dengan cara merebus semua bahan di dalam panci sampai mendidih.

B.     Saran
Dengan adanya pemanfaatan ini diharapkan agar dapat menjaga kelestarian tumbuhan dan juga cara penggunaanya sehingga menghasilkan yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Poejianti, Ana. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Anonim. Jambu Biji. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
Anonim. 2011. Penjelasan Tentang Daun. http://kir-31.blogspot.com /2011/ 02/ penjelasan-tentang-daun-bentuk-daun.html


  LAMPIRAN



Alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
 

Memasukan bahan bahan kedalam panci yang telah disiapkan
 


Mengaduk bahan-bahan


Menyaring bahan – bahan yang ada di dalam panci ke dalam gelas besar
 

Menyaring bahan – bahan ke dalam panci untuk yang kedua kalinya


Memindahkan hasil saringan ke dalam botol